Rabu, 10 Agustus 2011

RENCANA DUNIA UNTUK MENGUBAH MASYARAKAT MELALUI MODERNISASI DAN INOVASI ICT

Swedia dan Singapura terus ke puncak peringkat Laporan Teknologi Informasi, Global 2010-2011 Transformasi 2.0, menegaskan kepemimpinan negara-negara Nordic dan ekonomi Macan Asia dalam mengadopsi dan menerapkan kemajuan TIK untuk peningkatan pertumbuhan dan pembangunan. Finlandia melompat ke tempat ketiga, sementara Swiss dan Amerika Serikat yang stabil di tempat keempat dan kelima masing-masing. Edisi ulang tahun ke-10 laporan berfokus pada kekuatan ICT untuk mengubah masyarakat dalam dekade berikutnya melalui modernisasi dan inovasi.

Negara-negara Nordik memimpin jalan dalam memanfaatkan TIK. Dengan Denmark dan Norwegia di 7 di tempat 9, semua berada di 10 besar, kecuali Islandia, yang peringkat di 16 posisi. Dipimpin oleh Singapura di tempat kedua, ekonomi Macan Asia lainnya terus membuat kemajuan dalam peringkat, dengan kedua Taiwan, Cina, dan Korea meningkatkan lima tempat untuk 6 dan ke-10 masing-masing, dan Hong Kong SAR berikut dekat 12.
Dengan cakupan rekor 138 ekonomi di seluruh dunia, laporan itu tetap paling komprehensif dan otoritatif penilaian internasional dunia dari dampak TIK pada proses pengembangan dan daya saing bangsa. Para Kesiapan Jaringan Index (NRI) ditampilkan dalam laporan ini meneliti bagaimana negara disiapkan adalah untuk menggunakan TIK secara efektif pada tiga dimensi: lingkungan bisnis, umum regulasi dan infrastruktur TIK, kesiapan dari tiga aktor sosial utama? individu, perusahaan dan pemerintah? untuk menggunakan dan manfaat dari ICT, dan penggunaan aktual mereka TIK tersedia.

Di bawah tema Transformasi 2,0, edisi ulang tahun ke 10 mengeksplorasi transformasi didukung oleh ICT yang akan datang, dengan fokus pada dampak mereka akan memiliki pada individu, bisnis dan pemerintah selama beberapa tahun mendatang. Sejak awal laporan, semata-mata jumlah informasi yang dihasilkan oleh masyarakat digital saat ini telah meningkat pada tingkat yang mencengangkan. Dalam rangka untuk mengukur dampak ICT dan ini data baru revolusi, platform berbagi data baru juga diluncurkan pada kesempatan ulang tahun ke-10 laporan untuk menyediakan pengguna dengan satu set alat untuk mengeksplorasi dampak teknologi informasi dan data tentang berbagai sosial-ekonomi daerah. Platform ini menggunakan sistem database DevInfo dan fitur visualisasi data alat unik yang dikembangkan oleh RuderFinn agen hubungan masyarakat.

Indeks Kesiapan Jaringan menggunakan kombinasi data dari sumber-sumber publik yang tersedia, serta hasil Survei Opini Eksekutif, survei tahunan yang komprehensif yang dilakukan oleh World Economic Forum dengan jaringan mitra lembaga (lembaga penelitian terkemuka dan organisasi bisnis) dalam negara-negara yang termasuk dalam laporan. Survei lebih dari 15.000 eksekutif menyediakan data unik pada dimensi kualitatif banyak penting untuk menilai kesiapan jaringan nasional.

AGAMA BUKANLAH MITOS BELAKA


Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini.



"Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".

"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi.

"Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab,
"Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut.

Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"

"Tentu saja," jawab si Profesor

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Apakah kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab,
"Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas."


Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"

Profesor itu menjawab, "Tentu saja gelap itu ada."

Mahasiswa itu menjawab,
"Sekali lagi anda salah, Pak.Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak."

"Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna."

"Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"

Dengan bimbang professor itu menjawab,
"Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab,

"Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan."

"Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Tuhan di hati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."

Profesor itu terdiam.

Dan mahasiswa itu adalah,

Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini.



"Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".

"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi.

"Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab,
"Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut.

Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"

"Tentu saja," jawab si Profesor

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Apakah kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab,
"Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas."


Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"

Profesor itu menjawab, "Tentu saja gelap itu ada."

Mahasiswa itu menjawab,
"Sekali lagi anda salah, Pak.Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak."

"Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna."

"Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"

Dengan bimbang professor itu menjawab,
"Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab,

"Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan."

"Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Tuhan di hati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."

Profesor itu terdiam.

Dan mahasiswa itu adalah,

si jenius Albert Einstein.